Beranda > Kripto > Sejarah Mata Uang Kripto dan Perkembangannya

Sejarah Mata Uang Kripto dan Perkembangannya

Sejarah Mata Uang Kripto – Mata Uang Kripto terutama Bitcoin mungkin telah menjadi topik yang sering kita dengar dalam beberapa tahun terakhir, tetapi seberapa jauh sebenarnya jejak sejarahnya?

Apakah kamu pernah bertanya-tanya dari mana asalnya atau bagaimana ia tumbuh menjadi aset yang sangat bernilai seperti sekarang? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perjalanan panjang Bitcoin beserta aste kripto lainnya dari awal hingga menjadi salah satu mata uang digital paling terkenal di dunia.

Sejarah Mata Uang Kripto

Mata uang kripto memiliki sejarah yang berakar sejak tahun 1983. Awalnya, mata uang kripto ini diciptakan oleh seorang ahli kriptografi yang kemudian menjadi pelopor dari e-cash atau uang elektronik yang kita kenal saat ini.

Kemudian, pada tahun 1995, penggunaan uang elektronik ini mulai menyebar secara global. Bahkan hingga saat ini, bentuk uang elektronik tersebut masih digunakan secara luas.

Saat ini, penggunaan uang elektronik sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan kita. Hampir semua aktivitas yang kita lakukan telah beralih ke dunia digital. Ini juga mencakup perkembangan kurs mata uang kripto. Tetapi, bagaimana sejarah perkembangan mata uang kripto ini sebenarnya?

Penciptaan Mata Uang Kripto

Penciptaan kripto pertama kali ada pada tahun 2008 oleh seorang pengembang yang dikenal dengan nama Satoshi Nakamoto pertama kali menciptakan mata uang kripto. Ia bertujuan untuk menciptakan kurs yang beroperasi secara desentralisasi, tanpa bergantung pada pihak ketiga seperti bank atau lembaga keuangan lainnya.

Satoshi Nakamoto dan Bitcoin
Satoshi Nakamoto dan Bitcoin

Satoshi Nakamoto juga berusaha untuk mengembangkan sistem blockchain yang bertujuan untuk melindungi setiap transaksi yang terjadi. Blockchain adalah sekelompok blok yang mengandung data-data transaksi dan saling terhubung membentuk sebuah rantai.

Konsep ini membawa revolusi dalam industri keuangan konvensional dengan menawarkan tingkat keamanan yang tinggi untuk transaksi mata uang kripto.

Setelah menghadapi beberapa kegagalan, akhirnya Satoshi Nakamoto meluncurkan sebuah koin yang diberi nama Litecoin. Koin ini merupakan salah satu kurs keuangan pertama yang menggunakan sistem proof-of-work atau proof-of-stake. Sampai saat ini, sistem ini masih menjadi bagian penting dalam ekosistem mata uang kripto.

Perkembangan Mata Uang Kripto

Perkembangan kurs ini dimulai dengan perkembangan mata uang digital, seperti e-cash, token game, dan hal serupa. Kemudian, mata uang kripto mulai tumbuh secara luas di Amerika Serikat, terutama selama masa pandemi.

Pada periode ini, timbul ketidakpercayaan di kalangan masyarakat terhadap mata uang fiat, terutama dolar Amerika Serikat yang dikeluarkan oleh pemerintah AS tanpa adanya aset dasar yang mendukungnya.

Seiring berjalannya waktu, mata uang fiat sering mendapat kritik karena kebijakan moneter yang tidak stabil dan tingkat inflasi yang meningkat, dan hal ini membuat para investor semakin tertarik pada mata uang kripto sebagai alternatif investasi yang lebih menarik dan stabil.

Baca Juga:  Tokenomy, Project Token Baru dari VIP Bitcoin Indonesia

Awal Mula Perdagangan Kripto (Bitcoin)

Pada awalnya, Bitcoin hanyalah sebuah eksperimen dalam dunia teknologi dan keuangan. Orang-orang dapat menambang Bitcoin dengan menggunakan komputer mereka sendiri.

Pada tahun 2010, seorang pengguna dengan nama “Laszlo Hanyecz” menjadi orang pertama yang melakukan pembelian fisik dengan Bitcoin. Dia membayar 10.000 Bitcoin untuk memesan dua pizza. Saat itu, harga 10.000 Bitcoin hanya sekitar $41.

Pertumbuhan Harga

Harga Bitcoin pada awalnya sangat fluktuatif. Dalam beberapa tahun pertama, Bitcoin harganya sangat rendah dan sering kali diabaikan oleh banyak orang. Namun, pada tahun 2013, harga Bitcoin mencapai $266 per koin, menarik perhatian banyak investor dan pelaku pasar. Ini adalah salah satu dari banyak lonjakan harga Bitcoin yang telah terjadi selama sejarahnya.

Baca Juga: Hal yang Dapat Mempengaruhi Naik Turun Harga Bitcoin

Selanjutnya, pada tahun 2017, Bitcoin mencapai rekor harga tertingginya pada saat itu, mencapai lebih dari $19.000 per koin. Lonjakan harga ini disebabkan oleh minat besar dari investor institusional dan perusahaan besar, serta meningkatnya minat publik. Namun, seperti yang sering terjadi dalam dunia mata uang digital, harga kemudian turun drastis, menciptakan gejolak di pasar.

Sejarah Harga Bitcoin 2009-2013
Sejarah Harga Bitcoin 2009-2013

Tentunya naik turun harga aset kripto ini dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran, semikin banyak permintaan maka harga aset akan semakin naik. Sebaliknya, semakin banyak volume penawaran maka harga akan semakin turun.

Kelemahan Mata Uang Kripto

Kehadiran crypto di zaman sekarang menimbulkan beberapa pro dan kontra. Ada investor yang sangat menjunjung tinggi aset ini. Namun juga ada beberapa investor yang justru kontra terhadap nilai crypto sendiri. Lalu apa saja sih kelemahannya?

1. Rentan Pencucian Uang

Mata uang kripto dapat digunakan untuk aktivitas ilegal seperti pencucian uang, perdagangan narkoba, atau pembiayaan terorisme karena sifat anonimnya. Hal ini telah menyebabkan perhatian regulasi yang ketat.

2. Volatilitas Tinggi

Salah satu kelemahan utama mata uang kripto adalah volatilitas harga yang tinggi. Harga mata uang kripto seperti Bitcoin bisa naik dan turun dengan cepat dalam waktu singkat. Hal ini membuatnya kurang cocok sebagai alat pembayaran stabil dan lebih sebagai aset spekulatif.

3. Ketergantungan pada Teknologi

Mata uang kripto sangat bergantung pada teknologi dan infrastruktur digital. Gangguan teknis atau kerentanannya dapat mengakibatkan hilangnya aset kripto.

Regulasi Mata Uang Kripto

Dalam perjalanan sejarahnya, Mata uang digital telah menghadapi tantangan regulasi dari berbagai pemerintah di seluruh dunia. Beberapa negara menerima mata uang kripto khususnya Bitcoin sebagai mata uang yang sah, sementara yang lain melarangnya.

Pada tahun 2021, El Salvador menjadi negara pertama yang mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang resmi, meskipun langkah ini menuai berbagai tanggapan, baik positif maupun negatif.

Regulasi Bitcoin terus berkembang seiring dengan peningkatan adopsi. Pemerintah dan lembaga keuangan mencari cara untuk mengatur mata uang digital ini untuk menghindari penyalahgunaan dan memastikan pajak yang tepat dibayarkan.

Baca Juga:  Cara Mendapatkan Bitcoin dengan Mining Otomatis

Regulasi Aset Kripto di Indonesia

Pemerintah Indonesia belum secara resmi mengakui aset kripto sebagai alat pembayaran sah. Bank Indonesia (BI), bank sentral Indonesia, telah mengeluarkan pernyataan yang melarang penggunaan mata uang kripto sebagai alat pembayaran. Dengan kata lain, Anda tidak dapat membayar barang atau jasa dengan aset kripto di Indonesia.

Pemerintah juga mewajibkan platform pertukaran kripto untuk mendapatkan izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) yang berada di bawah Kementerian Perdagangan. Pertukaran harus mematuhi peraturan yang ketat, termasuk KYC (Know Your Customer) dan AML (Anti-Money Laundering) untuk mengidentifikasi pengguna mereka.

Daftar Aset Kripto Legal di Indonesia

Sehingga dapat disimpulkan perdagangan aset kripto di Indonesia tetap dapat dilakukan di bawah regulasi dari pemerintah, adapaun aset kripto digunakan sebagai alat tukar yang sah hingga saat ini masih belum dilegalkan di Indonesia.

Nah untuk kamu yang ingin melakukan jual beli aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum ataupun mata uang lainnya dapat menggunakan aplikasi crypto Pintu yang merupakan platform legal dan terlah terdaftar di BAPPEBTI.

Masa Depan Mata Uang Kripto

Masa depan mata uang kripto tetap menjadi tanda tanya besar. Beberapa orang yakin bahwa mata uang ini akan terus tumbuh dan menjadi aset yang lebih bernilai seiring waktu, sementara yang lain meragukan keberlanjutannya.

Salah satu potensi penggunaan besar untuk mata uang kripto adalah sebagai bentuk uang digital global yang dapat digunakan untuk pembayaran lintas batas tanpa perlu melibatkan mata uang fiat. Ini dapat mengurangi biaya transfer internasional dan memudahkan perdagangan internasional.

Kesimpulan

Mata uang kripto termasuk Bitcoin telah menjalani perjalanan yang menarik sejak awal diciptakan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008. Dari eksperimen awalnya sebagai mata uang digital yang hampir tidak memiliki nilai sama sekali.

Hingga menjadi salah satu aset yang paling bernilai dan paling banyak dibicarakan di dunia saat ini, Bitcoin telah membuktikan sebagai inovasi yang luar biasa dalam dunia keuangan dan teknologi.

Baca Juga: Hal yang Dapat Mempengaruhi Naik Turun Harga Bitcoin

Dengan pengaruhnya yang semakin besar dalam ekonomi global, mata uang digital ini akan terus menjadi subjek perdebatan dan perhatian. Terlepas dari bagaimana sejarah Kripto akan berlanjut, satu hal yang pasti adalah bahwa Bitcoin telah mengubah cara kita memandang uang dan transaksi keuangan.

Selain itu, sejarah kripto dimulai dengan perubahan dari uang konvensional menjadi bentuk elektronik. Namun, perubahan ini bukan hanya sebatas perubahan bentuk, melainkan juga perubahan dalam sistemnya. Dari yang awalnya terpusat dan melibatkan pihak ketiga, berkembang menjadi sistem yang terdesentralisasi.

Akhirnya, cryptocurrency pun lahir. Sayangnya, untuk terlibat dalam dunia ini, kita harus mempertimbangkan kekurangan dan risikonya. Ini akan menjadi tugas yang sulit terutama bagi investor yang masih pemula.

Riswan

Seorang professional pada dunia digital, memiliki keahlian pada pengembangan teknologi. Aktif memagikan konten edukatif dan informatif pada bidang blockchain, website dan digital marketing.

Tinggalkan komentar