Cara Menjinakkan Burung – Menjinakan burung menjadi hal yang penting untuk dilakukan, apalagi jenis burung kicauan, karena jika burung kicauan tersebut tidak jinak dan giras, maka akan sulit untuk membuat burung kicauan tersebut menjadi rajin berkicau dan meningkat kemampuan berkicaunnya, begitu juga dengan burung lainnya, seperti burung hias dan lain sebagainya.
Ada beberapa jenis burung yang mungkin sebagian pemilik dapatkan dari tempat yang berbeda-beda, seperti hasil tangkapan hutan, baru beli dari penangkaran atau tempat lainnya. Baca Juga Suara Burung Love Bird: https://kicaumania.net/suara-lovebird/.
Mungkin , ketika burung tersebut di dapatkan dari penngkaran, tidak akan terasa sulit untuk dijinakan, karena burung sudah terbiasa dengan manusia, atau bahkan burung sudah jinak dari sananya. Namun, berbeda halnya dengan burung hasil tangkapan dari hutan, dimana burung tersebut terbiasa hidup di alam liar dan lingkungan yang luas, sehingga ketika di pelihara di sangkar maka burung akan tidak nyaman dengan lingkungan barunya tersebut.
Cara Menjinakan Burung Hasil tangkaapan Hutan
Sebelum melakukan tahapan yang sebentar lagi anda dapatkan tentang cara menjinakan burung, alangkah baiknya ketahui terlebih dahulu beberapa hal yang kemungkinan burung yang giras anda pelihara tersebut lakukan, seperti burung menjadi sering menabrak-nabrak sangkar, ketakutan dan hal lainnya, apapun jenis burungnya, seperti burung kenari, lovebird, burung kacer, murai batu dan lain sebagainya.
Burung yang masih giras dan sering berlari-lari atau terbang hingga menabrak sangkarnya merupakan hal biasa yang akan terjadi, karena belum terbiasa dengan lingkungan barunya, dan nantinya ketika burung tersebut sudah terbiasa dengan lingkungan barunya tersebut, burung akan menjadi jinak dan santai ketika di dalam sangkar. Untuk info lengkap seputar burung bisa kunjungi https://kicaumania.net/.
1. Memilih tempat yang baik
Ada beberapa kicaumania yang seperti di sampaikan pada kicaumania.net , kesalahan yang cukup sering dilakukan dalam menyimpan burung yang masih giras tersebut di tempat sepi, bertujuan agar burung tidak ketakutan. Padahal hal tersebut tidak baik untuk membuat burung menjadi jinak, dan bisa proses penjinakan tersebut menjadi lambat.
Adapun alasan lainnya merasa kasian pada burung yang sering nabrak-nabrak sangkar dan menjadi rusak bulunya ketika di simpan tempat yang ramai manusia karena ketakutan.
Seperti yang telah disampaikan diatas,burung yang giras akan kemungkinan menjadi sering nabrak-nabrak sangkarnya, namun ketika burung sudah capek, burung pasti akan menjadi diam dan lama kelamaan akan terbiasanya, dan juga luka dan bulu burung yang rusak juga akan bagus kembali.
Jadi, proses burung sering menabrak kandang akan berlangsung tidak lama , sekitar beberapa minggu hingga beberapa bulan,hingga burung menjadi terbiasa.
Untuk minggu pertama, simpan burung di tempat yang ramai dan biasa di lewati oleh manusia, dengan posisi sangkar yang cukup tinggi, sekitar 2 sampai 3 meter. Agar burung tidak terlalu kaget ketika dekat dengan manusia.
Setelah minggu kedua, turunkan posisi sangkar burung tersebut lebih rendah dari sebelumnya dan juga di minggu berikutnya, hingga burung menjadi santai ketika dekat dengan manusia dan tidak lari-lari dan menabrak sangkarnya.
2. Memandikan Burung giras
Mandikan burung yang masih giras tersebut hingga basah kuyup, karena dengan memandikannya hingga basah kuyup, burung akan menjadi banyak diam dan tidak melakukan aktifitas termasuk lari-lari ketika di dekati oleh manusia.
Dengan kondisi burung banyak diam ketika didekati oleh manusia setelah dimandikan hingga basah kuyup, maka lambat laun burung akan jinak, dan merasa manusia bukanlah sebuah ancaman baginya, dan terbiasa karena sering di dekati setiap saat dimandikan.
3. Terapi Lapar
Terapi lapar bisa dilakukan jika cara di atas masih belum membuat burung giras menjadi jinak, atau bisa melakukan semuanya secara bersamaan.
Terapi lapar guna untuk membangun ketergantungan burung terhadap pemiliknya, agar burung yang giras tersebut ketika lapar mau mendekati manusia, dan mau tidak mau mengkonsumsi makanan yang di sodorkan oleh pemiliknya.
Pada malam hari, burung di simpan di tempat biasanya, akan tetapi untuk pakannya di keluarkan hingga nanti pagi hari burung di berikan oleh pemiliknya secara langsung.
Dalam kondisi malam hari ketika pakan di keluarkan, maka pada pagi hari burung akan merasa kelaparan dan membutuhkan makanan untuk di konsumsi. Dan disinilah peran pemilik burung memberikan pakan secara langsung agar burung terpaksa mau tidak mau harus menghampiri pakan yang diberikan tersebut.
Pada pagi hari, berikan pakan jangkrik atau pakan lainnya sesuai jenis burungnya, seperti burung lovebird bisa dengan kangkung atau jagung manis, menggunakan lidi yang di tusuk ke pakan tersebut, sehingga jarak tangan dan pakan sedikit jauh, dan lakukan hingga burung mau memakannya, jika masih belum mau mengkonsumsinya, maka simpan saja beberapa ekor jangkrik ke cepuk pakannya, dan lakukan hal sama hingga siang hari dan hari selanjutnya.
Jika burung sudah terbiasa diberikan pakan secara langsung dengan menggunakan lidi ataupun ranting pohon, dan burung sudah tidak asing dengan pemberi pakan, maka Anda bisa mencoba membri pakan langsung dengan tangan.